Perempuan ‘berpolitik’ dalam Pilkada Jepara 2017
Usai menjadi narasumber bersama Taj Yasin
anggota komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah
Senin(25/4) Meski pemahaman memang sudah berubah tetapi perempuan kadang tetap takluk dengan lingkungan , artinya bahwa meski wawasan dan pengetahuan perempuan tentang pentingnya kesetaraan gender dalam berbagai kehidupan sudah cukup baik, tetapi tetap sulit direalisasikan ketika diperhadapkan pada lingkungan sehari-hari, kondisi ini merupakan salah satu hal yang menjadi belenggu secara personal bagi politik perempuan, demikian salah satu poin yang di sampaikan Komissioner KPU Kabupaten Jepara Anik Sholihatun, S.Ag, M.Pd saat menjadi narasumber pada kegiatan Seminar Pendidikan Politik Perempuan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Tengah di “ Pondok Kopi “ Mayong Kabupaten Jepara.
Menurut Anik, dalam konteks sejarah, maka sejara Jepara identik dengan sejarah perempuan, Jepara mempunyai 3 icon tokoh perempuan yang mendunia yakni Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA Kartini, namun justru perempuan jepara saat ini terpuruk dalam hal peran politik, sebutlah misalnya hasil pemilu legislatif thn 2014 yang hanya berhasil mendudukkan 4 perempuan dari 50 kursi anggota DPRD, jumlah ini termiskin se Jawa tengah bersama dengan Kabupaten Klaten dan Wonosobo, Padahal tren jumlah legislator perempuan dibeberapa daerah justru meningkat.
Fenomena terbaru politik perempuan adalah tampilnya 35 perempuan yang menang dalam kontestasi pilkada serentak se indonesia tahun 2015, 11 diantaranya ( 32 % ) menang di Jawa tengah, yakni Sri Sumarni, Bupati Grobogan.
- Mirna Annisa , Bupati Kendal.
- Maya Rosida, Kabupaten Wonosobo.
- Hevearita Gunaryanti , Wakil Walikota Semarang.
- Sri Hartini, Bupati Klaten.
- Sri Mulyani, Wakil Bupati Klaten.
- Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Sragen.
- Windarti Agustina, Wakil Walikota Magelang.
- Yuli Hastuti, Wakil Bupati Purworejo.
- Nurbalistik, Wakil Bupati Kabupaten Pekalongan.
- Dyah Hayuning Pratiwi, Wakil Bupati Purbalingga
Yang paling fenomenal adalah Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Klaten terpilih yang dua-duanya perempuan. Sedangkan Jepara, belum pernah ada pengalaman perempuan maju dalam pilkada, karena itu Pilkada 2017 ini merupakan momentum ajang pembuktian tentang spirit perempuan dalam berpoliti. Ini salah satu tantangan perempuan jepara, pungkas Anik.
Sementara itu narasumber dari anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa tengah Taj Yasin menyampaikan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah sang pembebas perempuan dari budaya peradaban buruk zaman jahiliyah , Rasulullah adalah teladan yang nyata bagaimana seharusnya perempuan di hormati dan dicintai . Di zaman sekarang ditengah jaminan regulasi dan undang-undang perempuan mempunyai ruang dan kesempatan yang luas untuk dapat berkhidmat pada peran-peran politik , tinggal bagaimana perempuan itu menyiapkan diri untuk peranperan ini.
Acara ini selain dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural BP3AKB Provinsi Jwa Tengah diikuti oleh seluruh anggota Jam’iyyah Hujjaj Istiqomah ( JHI ) Wanita Persatuan Pembangunan Cabang Kabupaten Jepara .